Ada apa dengan Hipertensi?

May 18, 2018


KENALI HIPERTENSI


Apa sih hipertensi itu?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi, berat, tingkat aktivitas, dan kesehatan normal adalah 120/90 mmHg. Seseorang di sebut hipertensi jika tekanan darahnya di atas 140/90 mmHg (AgroMedia, 2009).

Berapa seharusnya tekanan darah normal?
Menurut National Institute of Health, sebuah lembaga kesehatan nasional di Amerika mengklasifikasikan tekanan darah sebagai berikut:

Tekanan sistolok (bagian atas)
·         < 119 mmHg : Normal
·         120 – 139 mmHg: Pra-hipertensi
·         140 – 159 mmHg : Hipertensi derajat 1
·         160 mmHg : Hipertensi derajat 2

Tekanan Diastolik (bagian bawah)
·         < 79 mmHg : Normal
·         80 – 89 mmHg : Pra hipertensi
·         90 – 100 mmHg : Hipertensi derajat 1
·         100 mmHg : Hipertensi derajat 2

Apabila tekanan darah sudah mulai melebihi angka dalam batasan-batasan di atas, anda harus mulai berhati-hati. Segera konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan tekanan darah.

Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi?
Pada penderita hipertensi biasanya mengalami beberapa hal berikut ini:
·         Sakit kepala parah
·         Pusing
·         Detak jantung tak teratur
·         Penglihatan buram
·         Mual
·         Kelelahan
·         Nyeri dada
·         Telinga berdenging
·         Kebingungan
·         Gelisah

Apa sih yang menyebabkan hipertensi?
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer yang tidak dimengerti benar mekanismenya. Tapi tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.
Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal terus terjadi.
Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hipertensi!
Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan tekanan darah hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan jantung dan 10% risiko kematian akibat stroke.
Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping konsumsi obat-obatan, perubahan gaya hidup positif seperti diet seimbang dan rendah garam, olahraga, tidak merokok dan tidak minum alkohol, dan manajemen berat badan dapat banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal selalu dan sekaligus menekan risiko anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan darah adalah komitmen seumur hidup.
Pengobatan alami seperti bernapas dalam perut, relaksasi otot, dan lain-lain dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.
Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Tapi Anda juga harus rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda.
Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat badan agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.

Sekian penjelasan singkat tentang Hipertensi (darah tinggi), semoga bermanfaat guys, and happy healthy

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook


I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out. Great things in business are never done by one person. They’re done by a team of people.

Flickr Images